Selasa, 12 Oktober 2010

Lutung Kasarung

Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.
Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.

Senin, 11 Oktober 2010

Cerita Rakyat (Si Pitung)


Pitung adalah salah satu pendekar orang asli Indonesia berasal dari daerah betawi yang berasal dari kampung Rawabelong Jakarta Barat. Pitung dididik oleh kedua orang tuanya berharap menjadi orang saleh taat agama. Ayahnya Bang Piun dan Ibunya Mpok Pinah menitipkan Si Pitung untuk belajar mengaji dan mempelajari bahasa Arab kepada Haji Naipin.

Setelah dewasa Si Pitung melakukan gerakan bersama teman-temannya karena ia tidak tega melihat rakyat-rakyat yang miskin. Untuk itu ia bergerilya untuk merampas dan merampok harta-harta masyarakat yang hasil rampasannya ini dibagikan kepada rakyat miskin yang memerlukannya.

Selain itu Pitung suka membela kebenaran dimana kalau bertemu dengan para perampas demi kepentingannya sendiri maka sama Si Pitung akan dilawan dan dari semua lawannya Pitung selalu unggul.

Gerakan Pitung semakin meluar dan akhirnya kompeni Belanda yang saat itu memegang kekuasan di negeri Indonesia melakukan tindakan terhadap Si Pitung. Pemimpin polisi Belanda mengerahkan pasukannya untuk menangkap Si Pitung, namun berkali-kali serangan tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Pitung selalu lolos dan tidak mudah untuk ditangkap oleh pasukan Belanda. Ditambah-tambah Si Pitung mempunyai ilmu kebal terhadap senjata tajam dan sejata api.

Kompeni Belanda pun tidak kehilangan akal, pemimpin pasukan Belanda mencari guru Si Pitung yaitu Haji Naipin. Disandera dan ditodongkan sejata ke arah Haji Naipin agar memberikan cara melemahkan kesaktian Si Pitung, akhirnya Haji Naipin menyerah dan memberitahu kelemahan-kelemahan Si Pitung.

Pada suatu saat, Belanda mengetahui keberadaan Si Pitung dan langsung menyergap dan menyerang secara tiba-tiba. Pitung mengadakan perlawan, dan akhirnya Si Pitung tewas karena kompeni Belanda sudah mengetahui kelemahan Si Pitung dari gurunya Haji

sumber: http://sdnbaktijaya01.wordpress.com/si-pitung/

Minggu, 12 September 2010

Cerita Rakyat (Roro Jonggrang)


Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama . Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.
Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Roro Jonggrang, Raja yang jelita. “ nian itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso.

Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang. “Kamu sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, ujar Roro Jongrang dalam hati. “Apa yang harus aku lakukan ?”. Roro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar.
Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat . Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Roro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso. “Bagaimana, Roro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Roro Jonggrang mendapatkan ide. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,” Katanya. “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”. “Bukan itu, tuanku, kata Roro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. “Seribu buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah.
Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata penasehat. “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!” Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso.
Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Roro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Roro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung…dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.
Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. “Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Roro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu.
Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin…”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Roro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang. Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah , Jawa Tengah dan disebut Candi Roro Jonggrang.

sumber: http://bom2000.com/cerita-rakyat-roro-jonggrang.html

Sabtu, 11 September 2010

Timun Mas

Ini adalah salah satu kartun faforit saya waktu kecil loooh :)


Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.

Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.

“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.

Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.

Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.

Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.

Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.

Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.

Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri. (Read More)

Jumat, 10 September 2010

Boneka Si Unyil

iiiih kalau mengingat masa-masa kecil jadi inget sama acara-acaranya buat anak-anak, salah satunya adalah Boneka Si Unyil.

Pada Era 80-an dimana sarana hiburan terbatas hanya TVRI dan Radio, semua anak-anak (termasuk saya) pasti kenal dengan Film Boneka Si Unyil keluaran PPFN. Tiap hari minggu setiap setengah sepuluh pagi, sehabis mandi..hehe, pasti nungguin film ini di TVRI. Nostalgia Film Boneka Si Unyil, nostalgia yang layak dikenang.
Ceritanya sangat memasyarakat dan berbobot meskipun ditujukan kepada anak-anak. Ada edukasi, hiburan dan tatanan sosial. Dalam Film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar (meskipun saking trade mark-nya, ceritanya SD mulu..karena laku jadi ga dilulusin SD-nya sama PPFN, hehehe.. ).  Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil", Si unyil ini memiliki keluarga yang ideal (keluarga dengan dua anak alias KB), punya adik satu ( si kinoy).Dalam film ini banyak menceritakan petualangan Si unyil dkk, mulai dari kehidupan sehari-hari di Desa Sukamaju sampai petualangan di hutan dan juga kadang-kadang cerita dongeng yang ditempelkan. Kita kenalan dengan tokoh/karakternya yuk.. 

Tokoh/Karakter 
Unyil, Ucrit, dan Usro
Tiga sahabat ini merupakan karakter utama dalam film Si Unyil 
Pak Raden
tokoh karakter jawa yang kental. Kain beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan tongkat dengan pegangan mirip gagang payung dan di sertai dengan kumis tebal yang melintang merupakan ciri khas Pak Raden. Sangat percaya dengan primbon,  tiap ada kerja bakti selalu ngeles gara-gara sakit encok dan selain pemarah, yang paling nyebelinnya .. Pak Raden ini super pelit!!.Sebagai keturunan darah biru, Pak Raden juga memelihara burung perkutut serta memiliki bakat seni lukis yang mumpuni. Tawanya khas, menggelegar 
Pak Ogah
Tokoh pemalas dan pengangguran yang kepalanya gundul dan kerjanya sehari-hari adalah duduk di pos ronda dan meminta uang dari orang-orang yang lewat. Kalimat ajaibnya adalah "Ogah, aah" dan "Cepek dulu dong." Hehe..dasar pemalas. Teman sejawatnya adalah Pak Ableh, tapi pak Ableh ini jarang dibahas detail. “hajar bleh!!”.. ujar pak Ogah kalo lagi ngomporin pak ableh. 
Kinoy
Adik semata wayang unyil yang ceritanya nurut sama orang tua, rajin mengaji. 
Meilani
Teman unyil dari keturunan tionghoa, sebagai simbol asimilasi masyarakat. 
Tina
Salah satu tokoh perempuan teman si unyil, cantik dan cerdas. 
Bun Bun
Kalo ga salah bunbun ini adiknya meilani, teman mainnya kinoy cs.
Cuplis
Teman seumur unyil, adiknya banyak (ciner,cimot,dll), miskin, penakut tapi bandel. 
Endut
Teman ucrit, tokoh antagonis bagi unyil dkk. Bandel tapi selalu kalah. 
Mbok Bariah
Perwakilan karakter non jawa, ibu-ibu yang suka jualan..”bo abbo”.. 
Brehom
Tokoh penjahat, residivis atau buronan polisi. Tokoh penjahat berbaju loreng dan suka sembunyi di hutan. 
Pak Lurah dan Hansip
Simbol kepala desa beserta aparatnya (perwakilan simbol orde baru..hehe)Dll (Read More)

Jumat, 13 Agustus 2010

Film Animasi Pertama Indonesia yang GO Internasional

Meraih mimpi trailerIndonesia berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar. Dan konon kabarnya film ini siap Go Internasional dan bersaing dengan film animasi sekelas Hollywod. Film yang berjudul Meraih Mimpi tersebut diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam. “Kami bangga bisa meluncurkan Meraih Mimpi ke pasar Indonesia,” ujar Managing Director IFW, Mike Wiluan, dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (27/7).

Source Picture : http://ayusa.files.wordpress.com/2009/07/w21.jpg

Film Meraih Mimpi sebenarnya merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di Singapura tersebut dibuatkan filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The Dawn. Untuk diketahui dari 150 animator yang turut dalam pembuatan film tersebut hampir semuanya orang Indonesia dan hanya lima orang asing. 

Kamis, 12 Agustus 2010

Tentang saya :)

Nama saya Selviany Nuri Izatie.
Lahir di Tangerang 02 Maret 1993

Saya anak tunggal di keluarga saya dari pasangan Drs. Kidam Ms,Ed dan Dra. Sri Sulis Tyo Rini.
* Ayah Saya Lahir di Purwojati 10 Maret 1963.
Ayah saya 10 bersaudara dan beliau adalah anak ke 6. kehidupan di keluarga ayah saya hanya pas-pasan, kakek saya adalah seorang tentara dan sedangkan nenek saya seorang petani. Perjuangan Ayah saya dalam mengarungi pendidikan menjadikan inspirasi bagi saya untuk bersekolah. Dulu ayah saya tidak bisa di sekolahkan akibat biaya yang tidak mencukupi, tetapi dengan tekatnya ayah saya bekerja untuk mengurus kambing dan akhirnya membiayai sekolahnya sendiri dari SD sampai sekarang yang akan segera lulus dari S3nya di Universitas Atma Jaya. Sedangkan S2nya Beliau raih di negri adikuasa Amerika Serikat dengan Beasiswa yang Ia dapat, mengambil jurusan Bahasa Inggris.
* Bunda Saya Lahir di Yogyakarta 24 Mei 1962
Bunda saya anak pertama dari tiga bersaudara. Kehidupan keluarga Bunda saya termaksud keluarga yang mampu, sehingga perjuangan sekolah Bunda saya tidak menghadapi kendala. Kakek-Nenek saya dulu bekerja menjadi seorang Guru. Bunda saya lulusan IKIP Jakarta.
* Biodata Pendidikan Saya :)
Saya pernah masuk playgroup usia 2 tahun. akhirnya melanjutkan TK di TK AISYIYAH 28.
di usia 5 tahun saya sudah duduk di bangku kelas 1 SD Muhammadiyah 28 sampai akhirnya lulus di tahun 2004.
sampai akhirnya saya melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPI AL-AZHAR 10 Kembangan dan lulus di tahun 2007.
sekolah menengah keatas saya tempuh di SMA Muhammadiyah 18 sampai akhirnya lulus di tahun 2010.
dan saat ini saya melanjutkan pendidikan saya di Universitas Budi Luhur. saya bagian dari FTI mengambil jurusan Teknik Informatika :)